Siapakah Kevin Hassett? Pendukung Kebijakan Dovish yang Menantang Pemikiran Konvensional The Fed

Kevin Hassett, seorang ekonom berpengalaman dan mantan penasihat Gedung Putih, dengan cepat menjadi salah satu tokoh yang paling banyak diperbincangkan di lingkungan keuangan AS — dan memang ada alasannya. Seiring dengan spekulasi yang berkembang mengenai siapa yang akan memimpin Federal Reserve pada tahun 2026, Hassett muncul sebagai kandidat terdepan yang didukung oleh mantan Presiden Donald Trump. Berbeda dengan Ketua Fed saat ini, Jerome Powell, yang mengambil sikap relatif hawkish untuk melawan inflasi, Hassett secara luas dikenal sebagai seorang “dove” — pemikir kebijakan yang mendukung suku bunga rendah, kondisi kredit yang lebih longgar, dan pelonggaran moneter yang lebih agresif untuk mendorong pertumbuhan.

Mengapa hal ini penting? Karena arah Federal Reserve tidak hanya mengarahkan perekonomian AS, tetapi juga mengirimkan gelombang besar ke pasar global, termasuk kripto. Federal Reserve yang dipimpin Hassett bisa berarti perubahan cepat menuju kebijakan moneter yang lebih longgar — yang melemahkan dolar AS, mengangkat harga aset, dan menyuntikkan kehidupan baru pada investasi berisiko seperti Bitcoin, Ethereum, dan token DeFi. Dengan pasar yang sudah bereaksi terhadap kemungkinan pencalonannya, memahami siapa Kevin Hassett — dan apa yang dia wakili — menjadi sangat relevan.

Siapa Kevin Hassett?

Kevin Hassett, lahir tahun 1962, adalah seorang ekonom Amerika yang pandangannya dibentuk oleh pengalaman puluhan tahun di dunia akademik, pembuat kebijakan, dan penelitian ekonomi. Ia meraih gelar sarjana ekonomi dari Swarthmore College dan melanjutkan meraih PhD di bidang ekonomi di University of Pennsylvania, di mana ia membangun fondasi dalam teori makroekonomi, kebijakan fiskal, dan ekonometri.

Pada awal 1990-an, Hassett bekerja sebagai ekonom di Federal Reserve Board of Governors, dengan fokus pada pasar modal dan pemodelan makroekonomi. Ia kemudian mengajar ekonomi dan keuangan di Columbia Business School, di mana ia dikenal mampu menerjemahkan ide ekonomi kompleks menjadi wawasan kebijakan yang mudah dipahami. Pada pertengahan 2000-an, ia menjadi peneliti tetap di American Enterprise Institute, dengan konsentrasi pada reformasi pajak, perilaku pasar, dan pertumbuhan ekonomi. Karyanya yang dipublikasikan — termasuk Dow 36,000 yang ia tulis bersama — mencerminkan keyakinannya yang kuat pada potensi jangka panjang pasar ekuitas dan strategi pro-pertumbuhan.

Pengaruh Hassett meluas di Washington ketika ia diangkat sebagai Ketua Council of Economic Advisers (CEA) di bawah Presiden Donald Trump, menjabat dari 2017 hingga 2019. Selama masa itu, ia berperan penting dalam mendorong pemotongan pajak korporasi, deregulasi, dan kebijakan ekonomi berbasis stimulus. Pada 2025, ia kembali bergabung mengisi posisi Direktur National Economic Council, di mana peran sentralnya dalam penyusunan strategi moneter dan fiskal semakin menonjol. Dalam semua jabatan tersebut, Hassett secara konsisten mendukung kebijakan yang mendorong pertumbuhan, menurunkan biaya pinjaman, dan mengurangi hambatan modal — semuanya selaras dengan sikap dovish-nya saat ini terhadap suku bunga.

Apa Pandangan Kevin Hassett tentang Suku Bunga?

Dalam dunia perbankan sentral, ekonom sering digambarkan sebagai “hawk” atau “dove.” Hawk memprioritaskan pengendalian inflasi, meski harus menaikkan suku bunga dan mengetatkan kredit. Sebaliknya, dove lebih fokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja — meski harus menoleransi inflasi yang lebih tinggi. Kevin Hassett jelas berada di kubu yang terakhir.

Hassett secara konsisten berpendapat bahwa suku bunga di Amerika Serikat terlalu tinggi dan berisiko menahan investasi, perekrutan tenaga kerja, dan pinjaman rumah tangga. Ia secara terbuka mendukung pemangkasan suku bunga yang lebih dalam dan cepat, mendorong Federal Reserve untuk bertindak lebih agresif dalam melonggarkan kondisi moneter. Dalam beberapa kesempatan, ia menekankan pentingnya “pinjaman mobil yang lebih murah dan akses kredit rumah yang lebih mudah,” dengan menganggap suku bunga rendah sebagai alat untuk mendukung kesehatan keuangan kelas menengah.

Sikap dovish-nya berakar pada keyakinan bahwa tekanan inflasi mulai mereda dan perekonomian dapat menyerap kebijakan yang lebih longgar tanpa memicu lonjakan harga. Sementara kepemimpinan Fed saat ini menahan suku bunga agar inflasi tetap terkendali, Hassett memperingatkan bahwa sikap terlalu ketat terlalu lama bisa menghambat pertumbuhan tepat saat ekonomi mulai melambat.

Yang membedakan Hassett dari pemikir Fed tradisional adalah kemauannya menantang kebiasaan bertindak bertahap dan hati-hati. Ia mendukung strategi proaktif dan sadar pasar yang dapat berputar dengan cepat saat kondisi berubah. Pendekatan ini sejalan dengan filosofi pro-pertumbuhan yang lebih luas dan penting bagi pasar keuangan — terutama kripto dan aset berisiko lain yang cenderung tumbuh pesat di lingkungan suku bunga rendah dan likuiditas tinggi.

Apakah Kevin Hassett Akan Menjadi Ketua Fed Berikutnya?

Nama Kevin Hassett dengan cepat naik ke posisi teratas dalam daftar kandidat pengganti Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve saat masa jabatan Powell berakhir pada Mei 2026. Didukung oleh mantan Presiden Donald Trump, Hassett kini secara luas dipandang sebagai kandidat terdepan untuk salah satu jabatan paling berpengaruh dalam dunia keuangan global. Potensi pencalonannya sudah memicu reaksi di pasar, karena para investor mulai memproyeksikan perubahan mendasar pada arah kebijakan Fed.

Beberapa laporan, termasuk dari Bloomberg dan Reuters, telah mengonfirmasi bahwa Trump sangat mempertimbangkan Hassett untuk posisi tersebut, dengan alasan loyalitasnya serta keselarasan dengan agenda pro-pertumbuhan mantan presiden tersebut. Hassett sendiri menanggapi spekulasi itu dengan mengatakan dia akan “senang bisa melayani” jika terpilih. Ia juga menyoroti bahwa lelang Treasury terbaru mengalami perbaikan dan imbal hasil menurun — tanda, menurutnya, pasar telah merespons positif kemungkinan pencalonannya.

Trump menyatakan bahwa dia sudah tahu siapa yang akan dipilihnya dan diperkirakan akan mengumumkannya dalam waktu dekat. Menteri Keuangan Scott Bessent menyiratkan bahwa keputusan ini dapat diumumkan sebelum Natal. Bagi investor, jadwal ini membuat prospek kepemimpinan Hassett menjadi sangat mungkin, menambah urgensi untuk memahami bagaimana pendekatan kebijakan yang dia usung dapat mengubah arah Fed.

Jika diangkat, Hassett kemungkinan akan menempuh jalur yang sangat berbeda dari rezim Fed saat ini. Alih-alih mempertahankan suku bunga tinggi untuk melawan inflasi, ia diperkirakan akan mendorong pemotongan suku bunga yang lebih awal dan lebih besar — menurunkan biaya pinjaman, memperluas likuiditas, dan berpotensi kembali memicu kenaikan harga aset di pasar saham, perumahan, hingga kripto. Pasar sudah menanti perubahan tersebut.

Suku Bunga Rendah, Selera Risiko Lebih Tinggi? Apa yang Bisa Diharapkan dari Hassett

Kemungkinan Kevin Hassett memimpin Federal Reserve membawa dampak besar baik untuk pasar keuangan tradisional maupun aset digital. Sebagai pendukung vokal suku bunga rendah dan kebijakan moneter longgar, Hassett bisa menjadi pertanda perubahan dramatis dari sikap hawkish Fed saat ini. Perubahan itu akan berpengaruh langsung pada likuiditas, selera risiko, dan lingkungan makro keseluruhan — yang semuanya sangat krusial bagi kripto.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya melemahkan dolar AS, menurunkan imbal hasil obligasi pemerintah, dan mendorong aliran modal ke aset yang lebih menghasilkan atau spekulatif. Bitcoin dan Ethereum, bersama investasi berisiko lainnya, secara historis berkinerja baik pada kondisi seperti ini. Dengan Hassett yang diperkirakan akan mendorong penurunan suku bunga hingga di bawah 3%, analis sudah memprediksi gelombang likuiditas baru yang bisa mendongkrak aset digital.

Para ahli strategi pasar mencermati ini. Juan Leon dari Bitwise menggambarkan Hassett sebagai “aggressive dove,” menyatakan pencalonannya akan “sangat bullish” bagi pasar kripto. Zach Pandl dari Grayscale menggemakan pendapat tersebut, menyebut arah kebijakan Hassett cenderung mendukung valuasi kripto yang lebih tinggi dengan mendorong lebih banyak investasi ke aset non-tradisional. Imbal hasil yang turun dan kondisi pinjaman yang lebih mudah membuat kripto semakin menarik sebagai sarana lindung nilai maupun peluang pertumbuhan.

Bahkan di luar dunia kripto, pengaruh Hassett akan sangat terasa. Saham, perumahan, dan pasar negara berkembang semuanya bisa diuntungkan oleh Fed yang lebih longgar. Sementara itu, dolar yang lebih lemah bisa mendongkrak harga komoditas dan meningkatkan minat pada penyimpan nilai alternatif — sebuah narasi yang sudah lama diangkat oleh Bitcoin.

Jika pasar sudah bereaksi terhadap kemungkinan Hassett menjadi Ketua Fed, itu karena taruhannya sangat jelas: kepemimpinannya bisa menandai awal siklus pelonggaran baru, yang mendukung likuiditas, pengambilan risiko, dan inovasi keuangan. Bagi investor kripto, lingkungan seperti itu bukan hanya menguntungkan — tapi juga katalis.

Kesimpulan

Kenaikan Kevin Hassett sebagai kandidat utama Ketua Federal Reserve menandakan lebih dari sekadar perubahan orang — ini juga isyarat kemungkinan transformasi dalam bentuk kebijakan moneter AS. Sebagai seorang monetary dove, Hassett mengutamakan pemotongan suku bunga yang lebih cepat, lebih dalam, dan agenda pelonggaran lebih agresif untuk mendorong pertumbuhan, akses kredit, dan momentum pasar. Sikap ini berlawanan dengan pendekatan hati-hati dan fokus inflasi yang diambil Fed saat ini. Jika diangkat, Hassett dapat mempercepat peralihan ke kondisi yang lebih longgar, dengan dampak luas di pasar saham, perumahan, obligasi, dan khususnya kripto.

Bagi pasar aset digital, Fed di bawah kepemimpinan Hassett bisa menjadi angin segar. Suku bunga yang lebih rendah dan kekuatan dolar yang melunak pada umumnya meningkatkan selera risiko investor dan permintaan pada aset alternatif, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan platform DeFi. Dengan pasar yang sudah merespons kemungkinan pencalonannya, para trader dan institusi memantau dengan seksama perkembangan ini. Entah Hassett akhirnya dipilih atau tidak, pencalonannya sudah mengubah ekspektasi pasar — dan kembali menegaskan betapa eratnya hubungan antara pergerakan kripto dengan langkah selanjutnya dari bank sentral.