Seorang user Ethereum baru-baru ini burn 500 ETH senilai $1,38 juta untuk mengirim pesan peringatan tentang “kontrol otak” melalui blockchain. Pesan ini, yang ditulis dalam bahasa Cina, mengklaim bahwa pemimpin Kuande Investment, Feng Xin dan Xu Yuzhi, menggunakan senjata mesin otak untuk menganiaya karyawan mereka.
Transaksi Hu Lezhi .
Source : Etherscan
Selain burn 500 ETH, user ini juga mengirim 603,38 ETH ($1,67 juta) dalam beberapa transaksi, termasuk 711,52 ETH yang disumbangkan ke WikiLeaks.
Transaksi Hu Lezhi ke Wikileaks.
Source : Etherscan
Dengan sumbangan ini, user tersebut ingin menarik perhatian pada isu kontrol otak. Pengguna juga menggunakan blockchain untuk menyampaikan pesan simbolis terkait masalah ini, meskipun tujuannya masih misterius.
Donasi ETH Besar-Besaran ke WikiLeaks Terkait Penggunaan Teknologi Mesin Otak
Selain burn ETH, user ini menyumbangkan lebih dari 711 ETH senilai $1,97 juta ke alamat donasi WikiLeaks. Pesan yang terkirim bersama donasi ini mengklaim adanya pengawasan dan manipulasi dengan teknologi mesin otak. Salah satu pesan berbunyi, “Saya adalah Hu Lezhi, seorang programmer yang dimonitor dan dimanipulasi sejak lahir.”
Pesan Hu Lezhi .
Source : Etherscan
Pesan ini mengindikasikan bahwa user tersebut percaya dirinya adalah korban teknologi kontrol otak yang digunakan oleh entitas yang tidak disebutkan. Meskipun ini terdengar seperti fiksi ilmiah, sumbangan dan burn ETH memberikan visibilitas terhadap klaim ini.
User tersebut sepertinya ingin memberi perhatian global terhadap masalah ini dengan menggunakan blockchain. Ini menunjukkan bagaimana blockchain bisa menjadi alat untuk menyuarakan protes.
Kontroversi dan Keprihatinan tentang Pesan ‘Kontrol Otak’ dan Peran Blockchain
Meskipun klaim teknologi kontrol otak masih dianggap spekulatif, tindakan user Ethereum ini menarik perhatian. Dengan burn ETH dan mendonasikan jumlah besar ke WikiLeaks, user tersebut berharap memberi dampak terhadap persepsi publik tentang penggunaan teknologi canggih dalam pengawasan.
Tindakan ini juga membuka perdebatan tentang kebebasan berekspresi di dunia digital dan potensi penyalahgunaan teknologi. Kejadian ini menyoroti pentingnya pendidikan kripto dan pemahaman tentang teknologi blockchain yang semakin berperan dalam kehidupan kita.
Dengan sumbangan dan klaim kontroversial ini, blockchain menunjukkan bahwa ia bisa menjadi saluran untuk menyampaikan kritik terhadap potensi penyalahgunaan teknologi.
Baca juga Changpeng Zhao (CZ) Sumbangkan 150 BNB untuk Bantuan Korban Token $LIBRA
