Japan Mengesampingkan Kemungkinan Menggunakan Surat Utang AS sebagai Alat Tawar-menawar

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan pada hari Minggu bahwa Jepang akan menekankan "keadilan" dalam setiap diskusi dengan Amerika Serikat mengenai isu nilai tukar. Beberapa analis telah menyarankan bahwa Jepang dapat menggunakan kepemilikan lebih dari $1 triliun dalam Surat Utang AS sebagai pengaruh perdagangan. Namun, Katsunobu Kato mengesampingkan kemungkinan menggunakan mereka sebagai alat tawar-menawar bulan ini. Ketika ditanya apakah Jepang akan membahas kepemilikan Surat Utang AS-nya selama negosiasi, Ishiba menyatakan: "Ini adalah masalah yang didasarkan pada saling percaya, stabilitas ekonomi global, dan stabilitas ekonomi kedua negara."