Binance Afrika Selatan memerlukan informasi pengirim dan penerima untuk kepatuhan lokal

Binance, bursa terpusat terbesar untuk kripto, mengumumkan persyaratan baru yang terkait dengan setoran dan penarikan aset digital untuk pelanggan Afrika Selatan dalam rangka memenuhi peraturan lokal.

Sebuah pemberitahuan yang dibagikan pada hari Rabu menyebutkan bahwa pengguna mungkin perlu memberikan rincian tambahan sebelum mengirim mata uang kripto, termasuk nama lengkap penerima dan negara tempat tinggal. Hal yang sama berlaku untuk menerima kripto — dan pemegang akun Afrika Selatan mungkin perlu menentukan apakah dana berasal dari atau ditujukan untuk dompet mandiri.

Binance mengatakan bahwa transaksi tanpa informasi ini dapat tertunda atau tidak diproses, menambahkan bahwa "aset kripto mungkin diperlukan untuk dikembalikan ke asal" mulai 30 April.

Sebelumnya, regulator Afrika Selatan mengeluarkan peringatan kepada Binance terkait nasihat keuangan dan layanan perantara. CEX juga menutup perdagangan derivatif lokal beberapa minggu setelah Otoritas Pelaksana Sektor Keuangan menandai operasinya pada Oktober 2021.

Pada saat itu, Binance tidak berwenang untuk melakukan bisnis di negara Afrika itu, dan aset kripto sebagian besar tidak diatur di Afrika Selatan. Sejak saat itu FSCA telah memperkenalkan rezim perizinan — yang pertama dari jenisnya di benua itu. Langkah ini, yang dimulai pada tahun 2021 dan sebagian berlaku pada tahun 2022, memungkinkan Binance untuk secara legal melayani pengguna Afrika Selatan pada tahun 2024.

Afrika Selatan adalah salah satu ekonomi kripto terbesar di Afrika, bersama pusat-pusat lainnya seperti Nigeria dan Kenya, menurut Chainalysis.