Animoca Brands, perusahaan yang dikenal lewat investasi di berbagai proyek Web3, baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) nggak mengikat dengan DayDayCook (DDC) Enterprise. DDC ini adalah perusahaan makanan siap masak yang belakangan lagi hits karena mulai adopsi strategi treasury Bitcoin.
Kolaborasi ini punya tujuan utama: mengelola kepemilikan Bitcoin (BTC) milik Animoca dan menghasilkan imbal hasil (yield) dari aset tersebut. Dalam pengumuman bersama yang dirilis Kamis lalu, Animoca bakal mengalokasikan hingga $100 juta dalam bentuk Bitcoin sebagai bagian dari kesepakatan ini. Wow!
Baca Juga Bedah Kripto Cross Protocol ($CROSS)
Kenapa Sih DayDayCook yang Dipilih?
Pasti banyak yang penasaran, kenapa DDC? Yat Siu, pendiri dan chairman Animoca, menjelaskan kepada Cointelegraph bahwa pilihan jatuh ke DDC sebagian besar karena kepemimpinan CEO-nya, Norma Chu.
Norma dinilai mampu menjangkau audiens non-kripto secara luas dan memperkenalkan aset digital ke masyarakat umum yang mungkin tadinya nggak tertarik sama kripto.
“Latar belakang dan pengalamannya memungkinkan Norma menjembatani pasar Timur dan Barat dengan baik. Ia juga memiliki daya tarik dan koneksi yang kuat ke pasar Tiongkok, salah satu yang terbesar dalam adopsi kripto, sambil menjalankan perusahaan yang terdaftar di NASDAQ,” kata Siu. Komplit banget ya!
Strategi Bitcoin Treasury DDC: Akuisisi Ribuan BTC
DDC sendiri baru ngungkap rencana strategis Bitcoin-nya di bulan Mei lalu, dengan target ambisius: membeli 5.000 BTC dalam tiga tahun! Di bulan yang sama, mereka udah beli 21 BTC untuk treasury korporatnya. Ini menunjukkan komitmen DDC yang serius.
Tren Bitcoin Treasury Makin Kuat di 2025
Fenomena perusahaan adopsi Bitcoin sebagai aset treasury memang makin populer. Banyak perusahaan mulai ngelihat BTC sebagai lindung nilai terhadap inflasi, dan bahkan ada yang beralih jadi perusahaan penyimpan Bitcoin.
60 perusahaan treasury Bitcoin teratas yang diperdagangkan secara publik. Sumber: BitcoinTreasuries
Namun, tren ini punya sisi pro dan kontra. Ada yang ngelihat ini sebagai pendorong adopsi arus utama, tapi ada juga yang khawatir kalau perusahaan terlalu agresif pakai leverage di kepemilikan BTC, ini bisa jadi pemicu krisis pasar berikutnya.
Data Terbaru: Institusi Pemilik Bitcoin Melonjak!
Menurut data dari BitcoinTreasuries, saat ini ada 268 institusi yang megang BTC di neraca keuangan mereka. Ini termasuk perusahaan publik dan swasta, organisasi pemerintah, manajer aset, dan juga perusahaan kripto.
Sumber: BitcoinTreasuries
Dari jumlah itu, 147 institusi adalah perusahaan publik, menjadikan kategori ini pemilik Bitcoin institusional terbesar. Lebih gila lagi, di kuartal kedua 2025 ini, perusahaan-perusahaan treasury Bitcoin nambah 159.107 BTC—setara lebih dari $18,7 miliar dengan harga saat ini—atau naik 23% dibanding kuartal sebelumnya. Angka yang fantastis!
Adam Back, CEO Blockstream dan tokoh cypherpunk, bahkan bilang kalau tren treasury Bitcoin ini adalah “altseason” baru buat para trader dan spekulan harga jangka pendek.
“Saatnya membuang altcoin ke Bitcoin atau ke perusahaan treasury BTC,” tulisnya di X pada 22 Juni. Ini menunjukkan pandangan bahwa Bitcoin menjadi pilihan utama untuk penyimpanan nilai jangka panjang bagi institusi.
Peringatan: Nggak Semua Bakal Bertahan
Meskipun tren dan hype pasar terus meningkat, beberapa analis ngasih peringatan. Mereka bilang kalau mayoritas perusahaan treasury Bitcoin nggak bakal sanggup bertahan dalam penurunan pasar berikutnya, terutama kalau harga BTC jatuh dan akses ke pembiayaan murah dari korporasi menghilang. Jadi, tetap ada risiko yang perlu diperhatikan ya!
