Consensys Percaya Ethereum Bisa Sentuh US$15.800 di 2028, Karena Hal Ini

Consensys, perusahaan teknologi blockchain global, menyoroti perspektif baru terhadap peran Ethereum dalam ekonomi dunia. Menurut mereka, Ethereum bukan lagi sekadar platform smart contract, tetapi mulai berkembang menjadi infrastruktur penting di era baru yang disebut trustware. Transformasi ini dinilai berpotensi mendorong harga ETH melonjak tajam dalam beberapa tahun ke depan.

Dalam keterangan resmi pada Rabu (16/7/2025), Consensys menyebut bahwa Ethereum kini tengah mengalami evolusi signifikan. Dari awalnya berfungsi sebagai jaringan untuk aplikasi terdesentralisasi, Ethereum dinilai sedang bertransformasi menjadi lapisan dasar sistem keuangan digital yang bisa diverifikasi dan diprogram, sebuah fondasi kepercayaan versi abad ke-21.

Baca juga: Ethereum Rebound ke Level US$3.100, Tertinggi dalam Lima Bulan

Apa Itu Trustware?

Istilah trust atau kepercayaan mungkin jarang dibahas dalam konteks ekonomi digital, padahal hampir seluruh aktivitas ekonomi dunia bergantung padanya. Setiap tahun, dunia menghabiskan lebih dari US$9,3 triliun untuk membiayai infrastruktur kepercayaan tradisional, mulai dari industri asuransi, sistem hukum, auditor, hingga notaris dan pihak ketiga lainnya.

Namun di era digital, kepercayaan bisa dibangun dengan cara baru: tanpa batas geografis, transparan, dan dijamin oleh kode kriptografi. Inilah yang disebut Consensys sebagai trustware, teknologi yang memungkinkan dua pihak asing bertransaksi dengan kepastian matematis tanpa perlu saling mengenal secara personal.

“Trustware adalah cara baru untuk menggambarkan nilai luar biasa yang telah dibangun Ethereum selama 10 tahun terakhir. Nilai tersebut diciptakan blok demi blok oleh komunitas global Ethereum, termasuk Ethereum Foundation dan Consensys,” ujar Jason Linehan, Chief Strategy Officer di Consensys, seperti dikutip dari Cointelegraph .

Untuk memperkuat narasi ini, Consensys memperkenalkan kerangka valuasi baru bernama cost-to-corrupt. Intinya sederhana, semakin besar nilai ekonomi yang diamankan Ethereum, melalui stablecoin, tokenisasi aset dunia nyata, dan DeFi, maka semakin mahal pula biaya yang dibutuhkan untuk menyerangnya. Semakin tinggi biaya serangan ini, semakin kuat keamanan jaringan, dan semakin tinggi pula nilai intrinsik ETH sebagai aset digital.

Berdasarkan model tersebut, Consensys memperkirakan harga ETH bisa mencapai US$4.900 pada akhir 2025, dan meningkat hingga US$15.800 pada 2028. Proyeksi ini didasarkan pada asumsi US$1 triliun dalam stablecoin, US$500 miliar dalam bentuk tokenisasi aset dunia nyata (Real World Assets/RWA), dan US$300 miliar Total Value Locked (TVL) di ekosistem Ethereum.

“Ada proyeksi yang cukup kredibel bahwa stablecoin bisa mencapai US$2 triliun dan RWA hingga US$16 triliun pada 2028 atau 2030,” kata Linehan, sambil menekankan posisi dominan Ethereum di kedua sektor tersebut.

Baca juga: Analis Sebut Minat Investor ke ETF Ethereum Tumbuh Lebih Cepat Dibandingkan Bitcoin

Ethereum sebagai Pilar Infrastruktur Ekonomi Digital

Secara arsitektur, Ethereum tetap unggul sebagai platform yang stabil dan aman, terutama untuk adopsi institusional. Hingga 31 Mei 2025, Ethereum telah mengamankan lebih dari US$220 miliar aset likuid berkualitas tinggi secara on-chain. Sebagai perbandingan, Solana mencatat US$20,3 miliar dan Avalanche hanya US$3,7 miliar, meskipun keduanya juga mengalami pertumbuhan pesat.

Jaringan Ethereum kini didukung oleh lebih dari 1 juta validator yang tersebar di 84 negara. Selama satu dekade terakhir, Ethereum telah mengalami 21 pembaruan besar dan menjadi pelopor berbagai inovasi penting seperti smart contract, NFT, DeFi, DAO, stablecoin, rollup, hingga tokenisasi aset dunia nyata.

Linehan menambahkan bahwa infrastruktur ini bukan hanya menjawab kebutuhan saat ini, tetapi juga disiapkan untuk masa depan ekonomi global yang semakin cepat, otomatis, dan beroperasi tanpa henti.

Menurut laporan Consensys, adopsi Ethereum masih berada di tahap awal. Saat ini, kapitalisasi pasar aset kripto baru mencakup sekitar 0,3% dari total kekayaan global, sementara volume stablecoin hanya menyumbang 0,1% dari transaksi valuta asing dunia. Ini menunjukkan ruang pertumbuhan yang sangat besar bagi Ethereum dan ekosistemnya.

Baca juga: OKX Gandeng Consensys, Hadirkan Fitur DEX Aggregator di MetaMask