Komisioner CFTC Kristin Johnson Mengonfirmasi Pengunduran Diri pada 3 September

Kristin Johnson, Demokrat terakhir di Commodity Futures Trading Commission (CFTC), telah mengonfirmasi bahwa ia akan meninggalkan regulator tersebut pada 3 September 2025. Johnson bergabung dengan CFTC pada Maret 2022 setelah dinominasikan oleh Presiden Joe Biden.

Dalam pernyataannya pada hari Selasa, Johnson mengatakan bahwa merupakan sebuah “kehormatan dan hak istimewa” untuk melayani sebagai regulator pasar keuangan.

Ia menambahkan bahwa dirinya “terinspirasi untuk lebih mendalami dan berbuat lebih banyak” saat mencari “cara baru untuk melayani pelanggan, pasar, dan negara kita.”

Johnson mengatakan bahwa pekerjaannya dalam mengevaluasi ancaman siber dan integrasi kecerdasan buatan di pasar merupakan bagian penting dari perannya di CFTC. Ia sebelumnya telah mengumumkan bahwa ia akan mundur sebelum masa jabatannya berakhir pada 2026.

CFTC Hanya Tersisa Satu Komisaris

Kepergian Johnson membuat Caroline Pham menjadi satu-satunya komisaris CFTC yang dikonfirmasi. Pham saat ini menjabat sebagai ketua sementara.

CFTC dirancang untuk memiliki lima komisaris, dengan tidak lebih dari tiga berasal dari satu partai politik.

Kekosongan ini mengikuti pengunduran diri profil tinggi lainnya. Mantan Ketua Rostin Behnam mengundurkan diri pada 20 Januari 2025, ketika pemerintahan Trump mulai menjabat. Komisaris Summer Mersinger dan Christy Goldsmith Romero mengundurkan diri pada bulan Mei.

Komisaris yang akan keluar, Romero, mengatakan pada bulan Mei bahwa kepergian ini menciptakan “situasi yang tidak baik” untuk regulasi crypto, karena lebih sedikit komisaris berarti berkurangnya keragaman pendapat.

Johnson Soroti Pertumbuhan Pasar dan Pengawasan

Dalam pernyataannya, Johnson mendesak dukungan kuat untuk staf CFTC. Ia mengatakan investasi yang tepat sangat penting ketika perubahan besar di pasar dan struktur sedang dipertimbangkan.

Ia juga membahas pasar crypto, menekankan bahwa pasar tersebut harus beroperasi di bawah pengawasan dan akuntabilitas yang jelas.

“Pertumbuhan berkelanjutan bergantung pada, atau lebih tepatnya, dibangun di atas kerangka regulasi yang memastikan pasar tetap tangguh menghadapi volatilitas, ketidakpastian, dan tekanan,”

katanya.

Johnson menambahkan,

“Tujuan pertumbuhan dan integritas pasar tidak saling bertentangan. Tidak ada konflik nyata antara mendorong potensi pertumbuhan dan menjaga stabilitas atau integritas pasar.”

Pekerjaan Regulasi dan Pengawasan Crypto

Meski hanya memiliki satu komisaris, CFTC masih dapat bertindak di bawah Commodity Exchange Act. Seorang komisaris tunggal memiliki wewenang untuk memajukan pembuatan aturan dan mengawasi aktivitas.

Pada 1 Agustus 2025, CFTC dan Securities and Exchange Commission (SEC) merilis pernyataan bersama “crypto sprint”.

Kedua regulator berjanji untuk menggunakan kewenangan yang ada guna menciptakan proses pembuatan aturan dan memberikan kejelasan untuk pengawasan crypto.

Republikan di Kongres juga mendorong legislasi untuk memperluas kewenangan CFTC atas pasar cryptocurrency.

Nominasi Brian Quintenz Menunggu Pemungutan Suara Senat

Kekosongan kepemimpinan tetap ada sementara Brian Quintenz menunggu konfirmasi untuk kembali sebagai ketua CFTC. Quintenz sebelumnya menjabat sebagai komisaris dari 2017 hingga 2021, setelah dinominasikan oleh Presiden Barack Obama pada 2016.

Pada akhir Juli, Gedung Putih menunda pemungutan suara Senat atas nominasinya.

Laporan pada bulan Agustus menyebutkan bahwa co-founder Gemini, Cameron Winklevoss dan Tyler Winklevoss, menentang Quintenz, dengan alasan bahwa ia mungkin tidak sepenuhnya mendukung agenda crypto Presiden Trump.

Kelompok advokasi crypto telah menyerukan konfirmasi Quintenz, dengan mengatakan bahwa ketua permanen dibutuhkan agar CFTC dapat memenuhi tanggung jawab regulasinya di sektor crypto.