Berita Bitcoin Hari Ini: Tether Menjembatani Dunia Bitcoin dan Stablecoin dengan Integrasi RGB Native

Tether, penerbit stablecoin USDT, mengumumkan pada 28 Agustus bahwa mereka akan memperluas ketersediaan stablecoin USDT ke blockchain Bitcoin melalui protokol RGB. Pengembangan ini memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima USDT secara langsung di dalam dompet Bitcoin, bersamaan dengan kepemilikan Bitcoin mereka. Integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan utilitas baik USDT maupun Bitcoin dengan menggabungkan stabilitas harga stablecoin dan fitur keamanan serta privasi dari jaringan Bitcoin.

Protokol RGB, yang mencapai status mainnet pada Agustus 2025 dengan versi 0.11.1, memungkinkan penerbitan aset secara privat, skalabel, dan dikendalikan pengguna di atas Bitcoin. Tether menyoroti bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk memperluas jangkauan dan fungsi stablecoin sekaligus memperkuat peran Bitcoin sebagai mata uang digital dasar untuk transaksi sehari-hari. Perusahaan menekankan bahwa integrasi ini mendukung pembayaran yang lebih cepat dan ringan bahkan dapat berfungsi secara offline, sebuah keunggulan utama bagi pengguna yang mencari efisiensi dan fleksibilitas.

CEO Tether Paolo Ardoino menyatakan bahwa Bitcoin layak mendapatkan stablecoin yang terasa "benar-benar native, ringan, privat, dan skalabel." Ia mencatat bahwa peluncuran ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap inovasi dan ekosistem keuangan digital yang lebih luas. RGB Protocol Association mengonfirmasi bahwa kolaborasi ini akan segera membuka integrasi yang lebih dalam dengan Lightning Network, solusi penskalaan layer kedua untuk Bitcoin. Integrasi ini akan mencakup peningkatan privasi, validasi sisi klien, dan penyelesaian instan melalui ekstensi transportasi RGB, yang semakin meningkatkan fungsi transaksi berbasis Bitcoin.

Per Agustus 2025, USDT telah mencapai kapitalisasi pasar sebesar $167,33 miliar, menurut CoinMarketCap. Hal ini menempatkan USDT sebagai stablecoin terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar. Tether juga telah memperluas operasinya selama kuartal kedua 2025, termasuk penambahan mantan pejabat kripto AS Bo Hines sebagai penasihat strategis. Perusahaan juga sedang mengembangkan QVAC Keyboard, perangkat berbasis AI yang memungkinkan pengguna membuat dan menandatangani transaksi dengan fitur dompet terintegrasi dan keamanan transaksi.

Terlepas dari arus keluar baru-baru ini dari Bitcoin ETF, pengumuman Tether ini merupakan langkah signifikan dalam evolusi stablecoin dan integrasinya dengan jaringan blockchain utama. Perusahaan terus berinovasi, memanfaatkan kemitraan dan kemajuan teknologi untuk meningkatkan utilitas dan aksesibilitas aset digital.