Bitcoin (BTC) memulai bulan terlemah dalam setahun dengan level terendah lokal baru dan prediksi penurunan harga BTC lebih lanjut.
Bitcoin turun ke $107.270 setelah pembukaan mingguan sebelum rebound seiring volatilitas meningkat.
Libur Hari Buruh AS membuat para trader menebak-nebak bagaimana pasar akan bereaksi terhadap kekacauan tarif AS yang baru.
Emas kembali dalam mode breakout, namun prospek untuk crypto sama sekali tidak bullish, kata penggemar emas Peter Schiff.
Minat institusional terhadap Bitcoin mulai mencerminkan kelemahan harga seiring Agustus mencatat arus keluar ETF sebesar $750 juta.
September secara tradisional merupakan kabar buruk bagi para bull Bitcoin — akankah tahun ini berbeda?
Trader tetap mempertahankan target harga BTC di bawah $100.000
Bitcoin memulai minggu ini dengan mencetak level terendah lokal baru di $107.270, data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView mengonfirmasi.
Pantulan berikutnya membawa pasangan ini menuju $110.000, sebuah volatilitas yang menjadi ciri khas perdagangan akhir pekan dan hari libur dengan volume rendah.
Di antara para trader, suasana tegang: Beberapa menunggu lantai yang lebih meyakinkan, dan bahkan melihat dukungan $100.000 akan diuji ulang.
Yang lain menargetkan likuiditas sisi atas di order book bursa. Dengan pasar yang didominasi posisi short, “squeeze” untuk menargetkan posisi tersebut semakin menarik perhatian.
“Likuidasi short menumpuk antara $112k - $115k,” konfirmasi trader populer CrypNuevo dalam sebuah thread di X pada hari Minggu.
CrypNuevo dengan tepat memperkirakan penurunan ke zona $107.200 berdasarkan likuiditas bid yang ada di sana.
“Jika ini berubah menjadi penarikan lebih dalam, saya memperkirakan $100k akan tersentuh karena itu adalah level psikologis,” lanjutnya.
“Saat harga turun, banyak order long akan menumpuk di $100k dan wick lebih rendah ke $94k masuk akal untuk mengenai SL & likuidasi mereka serta mengisi gap kecil CME di sisi bawah.”
Namun demikian, CrypNuevo menggambarkan level terendah saat ini sebagai “deviasi,” dengan mengincar gap CME lain di $117.000.
Data dari CoinGlass menunjukkan zona $110.000 sebagai area populer, dengan harga memakan sebagian besar likuiditas overhead dengan pembalikan hari Senin.
Masalah tarif mendahului data pekerjaan utama AS
Pasar AS tutup pada hari Senin untuk libur Hari Buruh, membuat para trader menunggu hingga Selasa untuk menilai dampak kebingungan terbaru terkait tarif perdagangan internasional pemerintah.
Akhir pekan lalu, pengadilan banding federal menyatakan Presiden AS Donald Trump telah melampaui kewenangannya selama penerapan tarif, membuat pengaturan menjadi tidak pasti.
Peristiwa ini memicu reaksi cepat di crypto, namun diumumkan setelah pasar futures sudah tutup.
Trump kemudian memberi sinyal bahwa ia akan berjuang untuk mempertahankan tarif tersebut, memperingatkan bahwa AS akan menjadi “negara dunia ketiga” jika tidak demikian.
Dengan volatilitas yang sudah lama dinantikan, para trader aset berisiko juga akan memantau data makroekonomi minggu ini menjelang keputusan Federal Reserve tentang suku bunga.
Klaim pengangguran menjadi perhatian utama minggu ini, karena The Fed menghadapi kombinasi indikator inflasi yang kembali meningkat dan sinyal pasar tenaga kerja yang melemah.
“Semua tentang pasar tenaga kerja minggu ini,” ringkas sumber trading The Kobeissi Letter dalam sebuah thread di X.
“Ini akan menandai minggu terakhir data pasar tenaga kerja sebelum pertemuan besar Fed bulan September.”
Pasar tetap yakin bahwa pertemuan 17 September akan menghasilkan pemotongan suku bunga pertama dari rangkaian pemotongan yang sangat dinantikan, memungkinkan likuiditas mengalir ke aset berisiko.
Data dari FedWatch Tool milik CME Group menunjukkan peluang pemotongan 0,25% di atas 90% pada hari Senin.
“Setelah memangkas suku bunga sebesar 1,0% di akhir 2024, The Fed telah menahan diri selama delapan bulan terakhir,” ringkas perusahaan trading Mosaic Asset dalam edisi terbaru newsletter regulernya, “The Market Mosaic.”
“Kekhawatiran atas pasar tenaga kerja adalah katalis utama pemotongan suku bunga, namun The Fed mungkin tidak bisa melangkah jauh jika inflasi tetap tinggi.”
Emas menantang rekor tertinggi sementara Bitcoin melemah
Sementara Bitcoin dan altcoin tertahan, satu aset safe-haven tampil lebih baik dengan cara yang mengingatkan pada awal 2025.
Harga emas mencapai $3.489 per ons pada hari Senin, kini hanya beberapa inci dari rekor tertinggi yang terlihat pada 22 April.
Pada saat itu, Bitcoin sedang pulih dari penurunan ke level terendah di bawah $75.000, dan pada hari rekor baru emas sendiri melonjak 6,7% untuk ditutup di dekat $93.500.
Kobeissi mencatat aktivitas perdagangan akhir pekan yang tidak biasa pada XAU/USD, yang melonjak hingga penutupan mingguan dan berlanjut hingga Hari Buruh.
Emas di malam Minggu santai pada akhir pekan 3 hari:
— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) September 1, 2025
Pemotongan suku bunga akan datang di tengah inflasi 3%+. pic.twitter.com/ZTOopKVte2
“Kejutan inflasi ke atas mungkin membuat The Fed frustrasi, namun bisa menjadi katalis besar untuk fase tren naik berikutnya pada harga emas,” lanjut Mosaic Asset.
Mosaic mencatat bahwa cetakan indeks Personal Consumption Expenditures (PCE) minggu lalu telah memperkuat rebound terbaru emas.
“Itu terjadi saat musim historis emas menjadi lebih bullish juga,” tambahnya, menandai September sebagai bulan terkuat kedua emas dalam setengah abad terakhir.
Di antara para penggemar emas, nada yang familiar muncul. Peter Schiff, skeptis Bitcoin yang terkenal dan ketua serta kepala ekonom di perusahaan penasihat investasi Europac, menyoroti perbedaan antara emas tradisional dan “digital” selama akhir pekan.
“Emas dan perak breakout sangat bearish untuk Bitcoin,” katanya kepada pengikut X, memperingatkan bahwa BTC “siap turun jauh lebih rendah.”
Pembeli institusional mulai mundur
Bitcoin yang turun di bawah rekor tertinggi lamanya mulai berdampak pada kebiasaan investasi.
Data dari perusahaan investasi berbasis di Inggris Farside Investors mengonfirmasi bahwa pada hari Jumat, spot Bitcoin exchange-traded funds (ETF) AS mencatat arus keluar bersih sebesar $126,7 juta.
Ini menandai perubahan arah di akhir minggu yang sebelumnya menjanjikan, dengan pembeli institusional menambah eksposur BTC meskipun harga BTC mencetak level terendah baru.
Namun, jika dilihat secara lebih luas, gambaran tampak lebih genting.
Charles Edwards, pendiri dana aset digital kuantitatif Capriole Investments, melaporkan level akuisisi institusional terendah dalam beberapa bulan.
“Pembelian institusional Bitcoin anjlok ke level terendah sejak awal April,” komentarnya bersama data milik Capriole.
Namun demikian, angka-angka tersebut menunjukkan bahwa permintaan institusional gabungan masih setara sekitar 200% dari pasokan BTC baru yang ditambahkan oleh para penambang setiap hari.
Sementara itu, pada bulan Agustus, ETF mencatat bulan terburuk kedua dalam sejarah dalam hal arus keluar, catat ekonom jaringan Timothy Peterson. Totalnya mencapai $750 juta.
ETF Bitcoin mengalami penarikan $750 juta pada bulan Agustus, bulan terburuk kedua dalam sejarah. pic.twitter.com/uTOU4wHhTr
— Timothy Peterson (@nsquaredvalue) August 30, 2025
Bitcoin alami “Agustus merah” pertama pasca-halving
Bitcoin kini berada di awal bulan yang secara tradisional merupakan bulan dengan kinerja terburuknya.
Terkait: Bitcoin berisiko crash Hari Buruh ke $105K saat penjual memanfaatkan ancaman whale OG BTC
Seperti yang terus dilaporkan Cointelegraph, September mencatat rata-rata pengembalian -3,5% untuk BTC/USD, dengan “terbaik” dalam dua belas tahun terakhir hanya mencapai kenaikan 7,3%.
Bitcoin menutup “Agustus merah” keempat berturut-turut dengan penutupan candle bulanan, mencatat kerugian 6,5%.
“Musiman adalah hal nyata,” komentar Peterson bersama grafik yang membandingkan pasar bull Bitcoin.
“Bitcoin telah mengikuti pola musiman selama 15 tahun; pasar ekuitas, lebih dari 100 tahun. Ini berulang dan tidak bisa dihilangkan karena hal-hal seperti tahun pajak, kalender sekolah, dan siklus cuaca/pertanian sudah tetap.”
Grafik pendamping menyoroti pergerakan lesu yang terlihat di bulan September, bahkan selama tahun-tahun paling bullish Bitcoin.
Investor Mark Harvey mencatat bahwa Agustus merah menandai yang pertama bagi Bitcoin di tahun pasca-halving.
Harvey menyarankan bahwa ini adalah “bukti bahwa $BTC tidak lagi mengikuti siklus halving 4 tahun mengingat adopsi institusional baru-baru ini,” menunjukkan bahwa ini bukan sinyal bearish.
