Bisakah BRC2.0 Menghidupkan Kembali Kejayaan Masa Lalu Bitcoin Inscription?

BRC2.0 yang dipimpin oleh Domo telah diluncurkan, akankah aset asli Bitcoin kembali populer?

Penulis: Nicky, Foresight News

Pada 2 September 2025, di ketinggian blok Bitcoin 912.690, BRC20 menyelesaikan peningkatan penting yang disebut BRC2.0. Peningkatan ini didorong bersama oleh tim pengembang Ordinals Best in Slot dan pencipta anonim BRC20, Domo. Perubahan inti adalah pengenalan Ethereum Virtual Machine (EVM), yang membuat BRC20 mampu menjalankan smart contract Turing-complete.

Sejak protokol Ordinals diluncurkan pada awal 2023, ekosistem Bitcoin mengalami gelombang inovasi baru. Melalui protokol ini, pengguna dapat mengukir informasi pada satuan terkecil Bitcoin, yaitu "satoshi", sehingga dapat menerbitkan NFT atau token fungible. Mekanisme ini melahirkan standar token BRC20, memungkinkan jaringan Bitcoin menampung lebih banyak jenis aktivitas penerbitan dan perdagangan aset.

BRC20 awalnya adalah standar penerbitan token fungible di jaringan Bitcoin berbasis protokol Ordinals. Peningkatan kali ini, dengan mengintegrasikan EVM, secara signifikan memperluas fungsionalitasnya. CEO Best in Slot, Eril Binari Ezerel, menyatakan bahwa protokol meta Bitcoin seperti BRC20 awalnya berjalan di indexer yang fungsinya mirip "kalkulator sederhana", namun dengan integrasi EVM, indexer kini menjadi Turing-complete sehingga mendukung logika dan eksekusi kontrak yang lebih kompleks.

Setelah peningkatan, para pengembang kini dapat membangun protokol DeFi, pasar NFT, sistem pinjaman, dan aset sintetis langsung di lapisan dasar jaringan Bitcoin. Integrasi ini tetap menjaga kompatibilitas dengan alat-alat Ethereum, sekaligus menawarkan keamanan jaringan Bitcoin.

Domo dalam pernyataannya menegaskan bahwa tujuan peningkatan ini adalah menggabungkan keamanan dan desentralisasi jaringan Bitcoin dengan ekosistem smart contract EVM yang matang, untuk memberikan pengalaman on-chain yang dapat diprogram, dapat dikombinasikan, dan dijamin keamanannya oleh Bitcoin.

Peningkatan BRC2.0 menghadirkan perbedaan teknis yang jelas: Runes tidak dapat diprogram dan kemungkinan besar tidak akan pernah bisa diprogram, sehingga penggunaannya terbatas pada meme coin, sedangkan BRC2.0 membuka aplikasi tingkat DeFi. Perbedaan fungsional ini membuat BRC2.0 menempati posisi unik dalam ekosistem Bitcoin, menyediakan fondasi teknologi untuk skenario aplikasi yang lebih beragam.

Tantangan Teknis

Meski peningkatan BRC2.0 membawa peningkatan fungsional yang signifikan, namun juga menghadapi beberapa tantangan dan keterbatasan teknis. Cara implementasi pemrograman dilakukan dengan solusi off-chain, di mana eksekutor EVM diintegrasikan dengan indexer BRC20, dan pembaruan status akhir dilakukan oleh indexer BRC20 di jaringan Bitcoin. Desain ini dianggap oleh sebagian pihak memiliki tingkat desentralisasi yang rendah dan berisiko single point of failure.

Transaksi di BRC2.0 masih terpengaruh oleh batasan dasar jaringan Bitcoin. Order beli dan jual di pasar memerlukan beberapa tanda tangan dan konfirmasi blok, sehingga kecepatan transaksi tetap dibatasi oleh waktu blok 10 menit. Karena waktu blok Bitcoin yang 10 menit, desain AMM biasa rentan terhadap serangan MEV dan dapat menyebabkan kegagalan transaksi, juga berpotensi menyebabkan transaksi gagal dan pemborosan BTC sebagai biaya penambang.

Saat ini, proyek seperti CatSwap telah berencana meluncurkan produk AMM mainnet dalam beberapa minggu ke depan, namun pada tahap awal harus dianggap sebagai produk eksperimental. Solusi AMM berbasis sequencer yang lebih canggih juga sedang dikembangkan, diperkirakan akan diluncurkan dalam 1 hingga 3 bulan untuk mencapai kecepatan transaksi yang lebih tinggi dan menghindari risiko MEV.

Aplikasi Spesifik BRC2.0

Setelah peluncuran BRC2.0, Best in Slot meluncurkan BiS DEX v1, yang diklaim sebagai decentralized exchange pertama yang melayani BRC2.0. Meski terjadi overload server dan beberapa bug kecil, platform ini tetap memproses volume transaksi lebih dari 200 ribu dolar AS dalam 24 jam, tanpa ada kerugian dana pengguna.

Saat ini, BiS DEX mendukung order beli pasar dan jual limit, namun masih ada beberapa batasan penggunaan, seperti listing dan delisting token harus menunggu 1 konfirmasi blok, sehingga waktu dan biaya relatif tinggi. Tim menyatakan akan meluncurkan fitur order instan dalam 4 hingga 8 minggu ke depan untuk meningkatkan kecepatan transaksi dan menurunkan biaya. Selain itu, penawaran non-custodial dan lebih banyak tipe order (seperti beli limit, jual pasar, dan stop loss) juga akan diluncurkan selanjutnya.

Dari sisi aplikasi ekosistem, selain BiS DEX, saat ini ada beberapa proyek yang sedang aktif membangun:

• UniSat telah mendukung deployment token BRC2.0, menyediakan nama token 6 karakter, opsi penerbitan mandiri, pengaturan desimal 0–18 digit, serta mengoptimalkan biaya dan efisiensi layanan inskripsi.
• CatSwap disebut sebagai protokol AMM yang akan segera diluncurkan, diperkirakan akan menjadi fasilitas penyedia likuiditas di ekosistem BRC2.0.

• Proyek Adderrels berpartisipasi dalam pembangunan ekosistem melalui penerbitan NFT dan token ACORNS, di mana sebagian token akan digunakan untuk menyediakan likuiditas bagi CatSwap. Saat ini harga dasar NFT-nya dilaporkan sebesar 0,00675BTC (sekitar 776 dolar AS). Perlu dicatat, ACORNS sebagai token dengan volume perdagangan tertinggi di papan BRC2.0 BiS DEX, telah mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut sejak peluncurannya.

Di sisi lain, wrapped BTC dan stablecoin dianggap sebagai infrastruktur penting bagi perkembangan ekosistem BRC2.0. Wrapped Bitcoin adalah komponen kunci. Tanpanya, AMM hanya dapat mendukung pool token-to-token, dan tidak dapat mendukung pool token-to-BTC. Tim saat ini sedang berkomunikasi dengan beberapa penyedia, termasuk Lombard LBTC, Citrea cBTC, dan SUBFROST frBTC, dan diperkirakan solusi wrapped Bitcoin yang dapat digunakan akan muncul dalam 1 hingga 2 bulan ke depan.