Persaingan untuk supremasi layer-one semakin memanas saat kita memasuki tahun 2025 dan seterusnya. Di antara kelompok tersebut, SUI dan Avalanche (AVAX) adalah dua nama yang paling banyak diperhatikan. Keduanya menawarkan throughput tinggi, biaya transaksi rendah, dan ekosistem yang berkembang pesat. Para investor sedang menilai kekuatan relatif mereka saat mereka mempersiapkan portofolio untuk siklus pasar berikutnya. Namun para analis memperingatkan bahwa proyek-proyek mapan seperti SUI dan AVAX mungkin tidak menghasilkan keuntungan eksponensial yang sebenarnya—jenis keuntungan yang hanya bisa didapat di tempat lain, pada token budaya yang bisa menjadi viral di kalangan ritel.
SUI: kecepatan dan daya tarik bagi pengembang
SUI telah memposisikan dirinya sebagai salah satu Layer-1 tercepat, mampu menangani ribuan TPS dengan finalitas hampir instan. Didukung oleh Mysten Labs, bahasa pemrograman move diciptakan untuk menjadi bagian dari solusi on chain yang memungkinkan eksekusi paralel dan dApps yang dapat diskalakan.
Komunitas pengembang telah tumbuh pesat di tahun 2025, dan semakin banyak protokol DeFi, platform NFT, dan proyek game yang telah diluncurkan di SUI. Jumlah alamat aktif 30 hari dan total value locked (TVL) juga menunjukkan pertumbuhan yang konsisten, mendorongnya menjadi salah satu pesaing Layer-1 paling menonjol di industri ini. Analis percaya SUI dapat naik dari level $3.1 saat ini ke atas $5-$7 dalam skenario terbaik dalam beberapa tahun mendatang.
Avalanche (AVAX): penskalaan melalui subnet
Avalanche mempertahankan reputasinya sebagai blockchain berkinerja tinggi melalui arsitektur subnet-nya. Pendekatan ini memungkinkan pengembang untuk meluncurkan blockchain yang dapat dikustomisasi di bawah payung Avalanche, masing-masing dengan validator independen. Ini adalah model yang dirancang untuk skalabilitas, fleksibilitas, dan adopsi oleh perusahaan.
Pada tahun 2025, Avalanche terus menarik minat pengembang yang kuat, dengan proyek DeFi dan uji coba institusional yang menambah kredibilitas. TVL tetap di antara yang tertinggi di industri di luar Ethereum, dan kemitraan dengan perusahaan tradisional memperkuat posisinya di arus utama. Dengan harga mendekati $22, analis memperkirakan AVAX dapat kembali ke level tertinggi $40, menawarkan potensi keuntungan bagi pemegang jangka panjang.
Walaupun SUI dan AVAX sama-sama merupakan pilihan Layer-1 yang kuat, para analis menekankan bahwa keduanya tidak mungkin memberikan kelipatan parabola yang diidamkan oleh investor ritel. Ruang tersebut dimiliki oleh token budaya yang mampu menarik perhatian dan berkembang secara viral.
Strategi yang seimbang
Bagi investor, pertanyaannya bukan sekadar SUI atau AVAX. Keduanya memiliki keunggulan unik: SUI dengan kecepatannya dan desain yang ramah pengembang, AVAX dengan subnet dan daya tariknya bagi perusahaan. Masing-masing dapat memberikan kelipatan yang solid di pasar yang sehat. Namun bagi mereka yang ingin menyeimbangkan kredibilitas dengan potensi keuntungan eksponensial, menggabungkan keduanya dengan token budaya bisa menjadi strategi yang optimal.
Kesimpulan
SUI dan AVAX membuktikan diri sebagai kandidat Layer-1 terdepan menjelang tahun 2025. Mereka cepat, dapat diskalakan, dan semakin menarik bagi pengembang serta institusi. Namun meskipun potensi keuntungannya kuat, mungkin tidak akan menyamai reli parabola yang sering menjadi berita utama kripto. Bagi investor yang bertanya mana yang lebih baik, jawabannya mungkin SUI dan AVAX memberikan stabilitas, sementara token lain dapat menawarkan karakteristik risiko tinggi dengan potensi imbal hasil tinggi. Bersama-sama, mereka membentuk strategi yang menyeimbangkan platform yang telah terbukti hari ini dengan kandidat terobosan di masa depan.
