Harga Kinto turun 85% setelah proyek mengumumkan penutupan akibat peretasan senilai $1,9 juta pada bulan Juli

Proyek Ethereum Layer-2 Kinto akan ditutup bulan ini setelah eksploitasi besar pada bulan Juli menguras cadangannya dan membuat tim tidak dapat mengamankan pendanaan baru.

Pada 7 September, Kinto mengumumkan di X bahwa mereka akan menghentikan operasi pada 30 September, setelah eksploitasi pada bulan Juli yang menguras sekitar 577 ETH (senilai $1,9 juta) dan membuat tim tidak dapat pulih secara finansial.

Pengumuman tersebut memicu volatilitas, dengan token K proyek turun 85% dalam 24 jam terakhir, dan kini turun 94% dalam sebulan terakhir.

Dari eksploitasi hingga penutupan

Insiden ini berasal dari kerentanan pada standar ERC-1967 Proxy, basis kode OpenZeppelin yang banyak digunakan untuk smart contract yang dapat di-upgrade. Sebanyak 110.000 token Kinto palsu dicetak oleh penyerang di Arbitrum (ARB) dan digunakan untuk menyedot dana dari pool likuiditas Uniswap (UNI) dan vault pinjaman Morpho (MORPHO).

Melalui “Phoenix Program,” Kinto mengumpulkan $1 juta dalam bentuk utang dan melanjutkan perdagangan untuk menstabilkan operasi. Namun, utang yang menumpuk, kondisi pasar yang lemah, dan hilangnya kepercayaan investor terbukti tak teratasi. Upaya penggalangan dana terhenti, dan anggota tim belum dibayar sejak Juli.

Penggantian dan langkah selanjutnya Kinto

Kinto mengatakan telah mengonsolidasikan sekitar $800.000 aset yang tersisa ke dalam safe yang dikendalikan yayasan. Dana ini akan diberikan terlebih dahulu kepada pemberi pinjaman Phoenix, yang diperkirakan akan memulihkan sekitar 76% dari pokok mereka.

Korban peretasan di Morpho akan menerima hingga $1.100 masing-masing dari hibah goodwill sebesar $55.000 yang didanai secara pribadi oleh pendiri Kinto, Ramon Recuero. Pemulihan tambahan dari Ethereum (ETH) yang dicuri, jika berhasil, akan dikembalikan kepada korban dan kemudian dibagikan kepada komunitas melalui pemungutan suara Snapshot.

Pengguna memiliki waktu hingga 30 September untuk menarik aset dari Layer-2 Kinto. Setelah itu, kontrak klaim akan diterapkan di mainnet Ethereum pada bulan Oktober untuk memungkinkan pengguna memulihkan saldo mereka. Airdrop ERA yang dijadwalkan masih akan didistribusikan pada 15 Oktober.

Kisah peringatan bagi DeFi

Penutupan Kinto hanyalah satu contoh lagi dari risiko yang dihadapi proyek Layer-2 dan DeFi, terutama yang bergantung pada smart contract yang dapat di-upgrade. Eksploitasi ini telah memicu seruan baru untuk langkah-langkah keamanan yang lebih ketat, perlindungan treasury yang lebih baik, dan model hasil yang berkelanjutan.

Bagi Kinto, akhir datang dengan upaya untuk mengembalikan apa yang bisa mereka lakukan. “Kami akan menutup secara bertanggung jawab, mengembalikan apa yang bisa kami lakukan hari ini, dan terus berjuang untuk pemulihan besok,” tulis tim di X.