Tether menambah cadangan Bitcoin menjadi $9,7 miliar setelah pembelian $1 miliar pada kuartal ketiga

Tether memperkuat keyakinannya terhadap Bitcoin sebagai aset cadangan utama dengan akuisisi terbarunya—pembelian senilai $1 miliar yang membawa total kepemilikannya menjadi $9,7 miliar di tengah pasokan USDT yang melonjak.

Berdasarkan data onchain yang ditandai oleh Nansen pada 30 September, sebuah dompet yang diberi label Tether menerima 8.889 Bitcoin (BTC), senilai sekitar $1 miliar, dalam sebuah transaksi yang dieksekusi saat penutupan kuartal ketiga.

Akuisisi ini, yang berasal dari dompet yang terhubung dengan Bitfinex, mengikuti pola penguatan cadangan di akhir kuartal yang telah dibangun perusahaan selama setahun terakhir, sehingga total kepemilikan Bitcoin yang diungkapkan menjadi sekitar $9,7 miliar.

Bitcoin di inti strategi cadangan Tether

Akuisisi terbaru ini merupakan pelaksanaan langsung dari kebijakan yang secara resmi diumumkan Tether pada 2023, dengan komitmen untuk mengalokasikan hingga 15% dari laba operasional bersih yang direalisasikan untuk membeli Bitcoin. Raksasa stablecoin ini menggambarkan langkah tersebut sebagai cara untuk mendiversifikasi cadangan yang mendukung patokan USDT terhadap dolar AS.

Meski Bitcoin bukan satu-satunya penopang USDT, bobotnya yang semakin besar di neraca Tether menggambarkan pandangan perusahaan terhadap aset ini sebagai lindung nilai terhadap risiko pasar tradisional. Dengan memegang aset keras non-kedaulatan bersama uang tunai dan setara kas, Tether bertaruh bahwa Bitcoin dapat berfungsi sebagai penyeimbang jangka panjang terhadap inflasi dan ketidakstabilan utang negara.

Pembedaan ini penting mengingat USDT, dengan hampir $175 miliar yang beredar, kini menjadi kumpulan likuiditas dolar terbesar di ekonomi kripto. Sebagai perbandingan, pesaing terdekat USDT, USDC milik Circle, memiliki kapitalisasi pasar $73 miliar menurut data crypto.news terakhir.

Selain pembelian langsung untuk kas perusahaan, Tether juga memperdalam keterlibatannya di ekosistem Bitcoin yang lebih luas melalui alokasi modal strategis. Awal tahun ini, perusahaan dilaporkan telah menanamkan lebih dari $1,4 miliar dalam Bitcoin ke Twenty One Capital, sebuah perusahaan manajemen kas yang dipimpin oleh CEO Strike Jack Mallers, di mana Tether menjadi investor utama.