- Bitcoin menembus $125 K saat Paul Tudor Jones menyebutnya “sangat menarik” di CNBC
- Wall Street melaporkan keuntungan Bitcoin sebesar $3.9 B karena eksposur institusional semakin meluas
- Jones membandingkan Bitcoin dengan emas dan saham teknologi, menyebutnya sebagai lindung nilai langka untuk pasar saat ini
Bitcoin memperpanjang rekor kenaikannya minggu ini, mencapai ATH baru sebesar $126,198.07 pada 7 Oktober. Hal ini membuat manajer hedge fund miliarder Paul Tudor Jones menggambarkan Bitcoin sebagai “sangat menarik” dalam lingkungan makro terbaru ini.
Pernyataannya merupakan tanda paling jelas bahwa nama-nama besar Wall Street sekali lagi mulai tertarik pada aset digital seiring inflasi dan pelonggaran kebijakan membentuk kembali selera risiko.
Jones: Kebijakan Fiskal Meningkatkan Daya Tarik Bitcoin
Berbicara di CNBC, Jones mengatakan pengaturan Bitcoin mengingatkannya pada reli teknologi tahun 1999, tetapi dengan fundamental yang lebih kuat. Ia menunjuk pada defisit anggaran AS sebesar 6% dan siklus pelonggaran baru Federal Reserve sebagai latar belakang yang menguntungkan aset langka.
Selama seminggu terakhir, Bitcoin mengalami kenaikan nilai sebesar 13%, naik dari $109,000 pada akhir September menjadi harga saat ini $124,500 pada saat penulisan.
Trader veteran ini pertama kali mengungkapkan posisi Bitcoin pada tahun 2020 ketika aset tersebut diperdagangkan di sekitar $9,000. Dukungan terbarunya sekarang, dengan harga 14 kali lebih tinggi, menegaskan seberapa jauh aset ini telah berkembang dalam pemikiran portofolio arus utama.
Terkait: Bitcoin dan Emas Naik Bersama saat Likuiditas Menjaga Pasar Tetap Aktif
Aksi Harga Bitcoin Menegaskan Minat Institusional yang Diperbarui
Data pasar dari CoinMarketCap menunjukkan volume harian di atas $48 miliar, menandakan partisipasi mendalam dari desk ritel maupun institusional.
Terkait: Bitcoin ke $250K? Hoskinson Soroti Regulasi dan Treasury Korporat sebagai Katalis
Trader mengatakan arus masuk mengikuti akumulasi ETF spot dan eksposur treasury korporat yang diperbarui, menggemakan siklus breakout tahun 2021.
Bitcoin vs Emas: Kelangkaan Bertemu Kecepatan
Jones membandingkan perjalanan Bitcoin dengan kenaikan emas yang lebih lambat. Sementara emas masih memiliki nilai sebagai lindung nilai, ia mencatat bahwa emas tertinggal dalam pengembalian yang disesuaikan dengan inflasi, sedangkan pasokan Bitcoin yang tetap sebanyak 21 juta koin memperkenalkan premi kelangkaan yang lebih tajam.
Ia juga menunjukkan bahwa fitur unik Bitcoin, seperti pasokan tetap dan sifat desentralisasi, memberikannya keunggulan dibandingkan aset safe haven tradisional seperti emas.
Kenaikan Bitcoin bertepatan dengan pergeseran sentimen investor yang lebih luas terhadap aset alternatif. Baik pelaku ritel maupun institusional semakin memandang Bitcoin bukan hanya sebagai investasi spekulatif, tetapi sebagai komponen fundamental dari portofolio yang terdiversifikasi. Seperti yang disarankan Jones, kombinasi Bitcoin, emas, dan saham teknologi seperti Nasdaq bisa menjadi ideal bagi investor yang ingin menghadapi pasar yang penuh tantangan fiskal dan moneter.
