OpenSea sedang berkembang menjadi platform untuk 'memperdagangkan segalanya'; siap meluncurkan token pada tahun 2026

Devin Finzer, salah satu pendiri dan CEO OpenSea, marketplace non-fungible token (NFT) terbesar, mengumumkan pada hari Jumat bahwa platform tersebut sedang melakukan reinventasi untuk “memperdagangkan segalanya.”

Didirikan pada tahun 2017, OpenSea adalah marketplace NFT terbesar dengan pangsa pasar lebih dari 55% pada saat penulisan, menurut data dari NFTScan. Volume perdagangannya melampaui $2.6 miliar bulan ini, menurut Finzer.

OpenSea ingin menjadi tujuan satu atap untuk aktivitas onchain

Dalam sebuah postingan di X, Finzer mencatat bahwa “NFT adalah bab pertama bagi kami.” Platform ini sangat berperan dalam memperkenalkan koleksi digital kepada pengguna internet sehari-hari, tambahnya:

“Kelanjutannya adalah tujuan untuk ekonomi onchain secara keseluruhan. Perdagangkan segalanya.”

Dengan segalanya, Finzer maksudkan “token, budaya, seni, ide, digital dan fisik.” Platform ini bertujuan menjadi pusat online yang “terasa seperti rumah, bukan bank.”

Tujuan platform ini adalah memastikan bahwa pengguna tidak perlu menavigasi berbagai chain, bridge, wallet, dan protokol untuk mengakses likuiditas onchain, tetapi dapat memperdagangkan setiap aset secara mulus di satu platform.

OpenSea akan meluncurkan tokennya pada Q1 2026

OpenSea Foundation akan meluncurkan token native-nya, SEA, pada kuartal pertama tahun 2026. Sementara beberapa platform telah meluncurkan token mereka dengan sedikit keberhasilan, Finzer mencatat bahwa SEA tidak “diciptakan untuk diluncurkan lalu dilupakan.”

Finzer menunjukkan bahwa 50% dari suplai token akan dialokasikan untuk komunitas. Lebih dari setengah suplai ini akan diberikan melalui klaim awal.

Anggota asli OpenSea dan mereka yang berpartisipasi dalam program reward platform akan “dipertimbangkan secara bermakna” dan diberikan reward secara terpisah, catat Finzer. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci bagaimana sistem reward tersebut akan bekerja.

Selain itu, Finzer mencatat bahwa OpenSea akan menggunakan 50% dari pendapatannya saat peluncuran untuk membeli token native-nya.

Token SEA akan “terintegrasi secara mendalam” dengan platform. Ini termasuk kemampuan pengguna untuk staking SEA terhadap token dan koleksi favorit mereka.

Transformasi OpenSea juga melibatkan rencana peluncuran aplikasi mobile, yang saat ini berada pada fase ‘closed alpha’ dalam pengembangan. Aplikasi mobile ini akan diarahkan untuk memastikan bahwa baik pengguna lama maupun baru mendapatkan pengalaman terbaik, ujar Finzer saat berbincang di percakapan X Spaces.

Selain itu, platform ini juga sedang mengembangkan fitur perdagangan perpetual futures, meskipun masih dalam tahap awal pengembangan.