Jack Dorsey Memicu Kembali Perdebatan Tentang Identitas Bitcoin: "Bitcoin Bukan Crypto"

Jack Dorsey, salah satu pendiri Twitter dan pendukung lama Bitcoin, sekali lagi memicu perdebatan di dunia keuangan digital. Postingan terbarunya yang menyatakan “Bitcoin is not crypto” telah menghidupkan kembali diskusi mengenai identitas Bitcoin—apakah ia termasuk dalam industri crypto yang lebih luas atau benar-benar berdiri sendiri.

Peran Bitcoin dalam Ekonomi Digital Memicu Perdebatan Baru di Industri

Dorsey, yang sering dikaitkan dengan pencipta misterius Bitcoin, Satoshi Nakamoto, menjadi sorotan minggu ini setelah kembali menegaskan pendiriannya tentang identitas koin tersebut. Postingan singkat yang dibagikan di X (sebelumnya Twitter) pada hari Minggu itu menarik ribuan komentar dan menghidupkan kembali perdebatan lama tentang tujuan dan posisi sejati Bitcoin dalam ekonomi digital.

Pernyataan Dorsey muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Bitcoin maksimalis—yang melihat BTC sebagai satu-satunya mata uang digital yang sah—dan pendukung ekosistem crypto yang lebih luas, yang mencakup ribuan koin alternatif dan proyek blockchain.

Banyak anggota komunitas mencatat bahwa Satoshi Nakamoto pernah menggambarkan Bitcoin sebagai “cryptocurrency peer-to-peer,” yang menunjukkan bahwa Bitcoin memang bagian dari keluarga crypto. Namun, Dorsey menekankan kata currency, berargumen bahwa fondasi Bitcoin terletak pada fungsinya sebagai uang, bukan sebagai aset digital spekulatif.

Pembicaraan ini juga menghidupkan kembali rumor lama yang mengaitkan Dorsey dengan Nakamoto. Awal tahun ini, Seán Murray dari deBanked menerbitkan bukti tidak langsung yang menghubungkan Dorsey dengan penciptaan Bitcoin. Tidak ada klaim yang telah diverifikasi, dan Dorsey membantah spekulasi tersebut dalam wawancara tahun 2020 dengan Lex Fridman, sambil bercanda mengatakan, “Tidak, dan jika saya memang begitu, apakah saya akan memberitahumu?”

Visi Awal Bitcoin Muncul Kembali di Tengah Perdebatan Industri

Untuk mendukung pandangannya, Dorsey menunjuk pada white paper Bitcoin, yang diterbitkan pada 2008, yang tidak menyebutkan istilah “crypto.” Sebaliknya, dokumen tersebut mendefinisikan koin sebagai “sistem uang elektronik peer-to-peer” yang mengandalkan “bukti kriptografi alih-alih kepercayaan.”

Postingan Satoshi Nakamoto di forum Bitcointalk juga menggambarkan crypto pertama ini sebagai “mata uang digital yang menggunakan kriptografi dan jaringan terdistribusi.” Bagi Dorsey, perbedaan ini penting—ia melihat Bitcoin bukan sebagai aset lain di pasar crypto, melainkan sebagai sistem moneter revolusioner yang dirancang untuk menggantikan perantara tradisional.

BTC Diposisikan sebagai Uang Sehari-hari, Bukan Aset Spekulatif

Tepat sebelum pernyataan “not crypto”-nya, Dorsey memposting pesan lain di X: “Bitcoin is money.” Ia mengaitkan gagasan tersebut dengan pekerjaannya di Block, perusahaan layanan keuangan yang ia pimpin, dan anak perusahaan pembayarannya, Square.

Dorsey menyoroti kemajuan terbaru menuju transaksi BTC tanpa biaya melalui sistem pembayaran Square, mengutip klaim seorang pengguna bahwa setiap pedagang lokal di sebuah pasar telah mengadopsi pembayaran Bitcoin berkat inisiatif tersebut. Fokusnya tetap pada mempromosikan penggunaan aset ini sebagai alat pembayaran praktis, sesuai dengan tujuan awalnya sebagai uang elektronik peer-to-peer.

Ia juga mendorong platform lain, seperti Signal Messenger, untuk mengintegrasikan pembayaran Bitcoin—semakin menunjukkan keyakinannya bahwa masa depan koin ini terletak pada utilitas, bukan spekulasi.

Pendapat Dorsey Mendapat Respons Beragam dari Komunitas Crypto

Pendapat Dorsey mendapat respons beragam, dengan para pengkritik menyoroti masalah skalabilitas Bitcoin sebagai hambatan untuk menjadi sistem elektronik peer-to-peer sepenuhnya. Menurut mereka, kecepatan transaksi yang lebih lambat dan biaya yang lebih tinggi membuatnya tidak praktis untuk pembayaran sehari-hari. 

Yang lain berpendapat bahwa penolakannya terhadap label “crypto” mencerminkan perpecahan yang sedang berlangsung antara penganut murni Bitcoin dan mereka yang mendukung inovasi blockchain yang lebih luas.

David Schwartz, chief technology officer Ripple yang akan segera mundur, ikut berkomentar dalam postingan X terbaru. Schwartz menyarankan bahwa pesan Dorsey kemungkinan bertujuan untuk memposisikan BTC sebagai sistem pembayaran fungsional, bukan investasi spekulatif.

Namun, ia mencatat bahwa maksud pasti Dorsey tetap tidak jelas—mencerminkan ketidakpastian yang lebih luas seputar komentar tersebut di dalam komunitas crypto.

Terlepas dari interpretasinya, pernyataan Dorsey sekali lagi menempatkan esensi Bitcoin di pusat perdebatan publik—memaksa baik para pendukung maupun skeptis untuk meninjau kembali apa sebenarnya yang diwakili Bitcoin dalam ekonomi digital yang terus berkembang.