Emas Mengungguli Bitcoin dengan Valuasi $30 Triliun: Apakah Lonjakan 'Uptober' Sudah Berakhir?

Poin-Poin Utama

• Emas telah melampaui Bitcoin sebagai aset cadangan, mencapai valuasi lebih dari $30 triliun.
• Harga Bitcoin telah turun di bawah $108.000, memicu likuidasi besar di pasar kripto.

Emas telah mengungguli Bitcoin sebagai aset cadangan, mencetak rekor tertinggi baru di atas level $4.350 dan menjadi aset global pertama yang mencapai valuasi lebih dari $30 triliun.

Sebaliknya, harga Bitcoin mengalami penurunan sebesar 3%, jatuh di bawah $108.000 dan memicu likuidasi besar di pasar kripto.

Keunggulan Emas atas Bitcoin

Di tengah ketidakpastian pasar global dan menurunnya kepercayaan terhadap mata uang fiat, emas memimpin pasar “aset cadangan”, mengungguli semua kelas aset lainnya. Permintaan terhadap logam kuning ini berada pada titik tertinggi sepanjang masa, dengan harga perdagangan di $4.358 per ons.

Kenaikan ini telah menyebabkan nilai emas meningkat 60% pada tahun 2025. Dengan valuasi $30 triliun, kini emas melampaui Nvidia, aset terbesar kedua, dengan selisih luar biasa sebesar $25 triliun.

Tahun ini saja, emas telah menambah lebih dari $11 triliun dalam nilai, memperkuat posisinya sebagai aset safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Kenaikan ini juga mendorong para whale kripto untuk membeli emas yang ditokenisasi. Perang tarif AS-Tiongkok baru-baru ini telah menyebabkan tekanan jual Bitcoin meningkat, semakin memperlebar jarak antara BTC dan emas.

Saat ini, jelas bahwa emas memimpin narasi aset lindung nilai.

Apakah Reli “Uptober” Bitcoin Sudah Berakhir?

Bitcoin dan pasar kripto secara umum memulai Oktober 2025 dengan kuat. Namun, tarif 100% yang diberlakukan Trump terhadap Tiongkok meredam optimisme, menyebabkan penurunan pada BTC dan kripto lainnya.

Negosiasi antara dua ekonomi terbesar dunia masih berlangsung, dengan tenggat waktu ditetapkan pada 1 November.

Harga Bitcoin sudah diperdagangkan di bawah $108.000 setelah tekanan jual meningkat. Menurut perusahaan analitik on-chain Ecoinometrics, ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang kembali memanas berdampak negatif pada kinerja Bitcoin.

Awal tahun ini, eskalasi serupa menyebabkan koreksi harga sebesar 30%, yang membutuhkan hampir tiga bulan untuk menemukan titik terendah. Kali ini, BTC telah turun sebesar 13% sejauh ini. Koreksi 30% dari puncak bisa mendorong BTC turun hingga $90.000.

Namun, Cryptos Rus, analis kripto lainnya, belum sepenuhnya kehilangan harapan untuk reli “Uptober”. Ia mengamati bahwa performa terbaik Bitcoin di bulan Oktober sering terjadi pada paruh kedua bulan, menunjukkan bahwa reli saat ini masih bisa berlanjut.

Data on-chain menunjukkan penurunan cadangan di bursa bersamaan dengan peningkatan likuiditas stablecoin. Data historis menunjukkan bahwa kombinasi ini sering mendahului lonjakan harga Bitcoin di akhir bulan.