Hari Jadi Whitepaper Bitcoin adalah Besok, Tapi Dompet Satoshi Kehilangan $5 Miliar

Whitepaper Bitcoin akan melewati ulang tahun ke-17 besok, dan dompet Satoshi Nakamoto sedang mengalami penurunan besar. Dalam sehari terakhir, total kepemilikannya telah turun lebih dari $5 miliar.

Harga BTC sedang mengalami tekanan karena investor ritel dan institusi kehilangan kepercayaan. Kita berada di momen yang tidak pasti, dan simbol seperti ini bisa semakin mendorong sentimen bearish di komunitas.

Kepemilikan Bitcoin Satoshi

Terlepas dari beberapa harapan bullish dari para analis, harga Bitcoin belakangan ini terus menurun, dan perubahan dominasi pasar dapat menyebabkan tren ini semakin membesar.

Hari ini sebelumnya, Arkham Intelligence melaporkan bahwa dompet pribadi Bitcoin milik Satoshi Nakamoto kehilangan hampir $5 miliar dalam 24 jam, memberikan data yang mencolok.

SATOSHI NAKAMOTO TURUN HAMPIR $5 MILIAR DALAM 24 JAM TERAKHIR Nilai kepemilikan Satoshi Nakamoto turun $4,9 Miliar dalam sehari terakhir, menjadi total $118,4 Miliar. Ia masih lebih kaya dari Mukesh Ambani, Michael Bloomberg, dan Bill Gates.

— Arkham (@arkham) October 30, 2025

Arkham menyatakan bahwa kerugian dalam satu hari tetap di bawah $5 miliar, namun pengamatan ini terhadap dompet Satoshi terjadi saat Bitcoin masih diperdagangkan di sekitar $108.000. Dalam beberapa jam berikutnya, harga BTC turun lebih jauh, jatuh di bawah $107.000.

Performa Harga Bitcoin. Sumber: CoinGecko

Belum jelas apakah penurunan ini akan berlanjut, namun tren ini tampaknya menjadi pertanda buruk. Besok akan menjadi ulang tahun ke-17 saat Satoshi menerbitkan whitepaper Bitcoin, dan komunitas crypto sedang menghadapi momen yang rapuh.

Masih terlalu dini untuk menyatakan adanya krisis, namun sentimen ritel sedang bergerak menuju ketakutan.

Ulang Tahun yang Penuh Kecemasan

Namun, ada beberapa data yang masih ada dan turut berkontribusi pada rasa firasat buruk ini. Federal Reserve memangkas suku bunga kemarin, yang biasanya menandakan kenaikan harga untuk cryptoassets.

Namun, sejak hal ini terjadi, investor ritel dan institusi korporat sama-sama mundur, menandakan rendahnya kepercayaan dan memicu penurunan harga.

Selain itu, para ahli dengan keras mengkritik bagaimana Bitcoin telah menyimpang dari visi awal Satoshi. Meskipun crypto dimaksudkan untuk bersifat tanpa negara dan terdesentralisasi, saat ini justru semakin terikat dengan pemerintah besar dibanding sebelumnya.

Ray Youssef berpendapat kepada BeInCrypto bahwa hal ini dapat memberikan kekuatan kepada AS untuk melakukan “pembongkaran terkontrol” terhadap kapitalisasi pasar industri.

Dengan kata lain, sepanjang sejarah Bitcoin, Satoshi Nakamoto dan visinya telah menjadi titik temu bersama bagi para penggemar crypto dari berbagai kalangan. Jika dompetnya mengalami penurunan besar menjelang tonggak penting komunitas, itu juga bisa menjadi simbol yang bermakna.

Suka atau tidak, simbol dan narasi memainkan peran penting dalam membentuk sentimen investor, yang sangat krusial di industri ini. Tanpa kepercayaan nyata dari investor ritel, token dapat mengalami penurunan harga historis dalam waktu singkat.