Panduan pemula Bitget: Cara menghindari likuidasi di perdagangan futures

Perdagangan futures melibatkan leverage tinggi dan risiko tinggi. Salah satu risiko terbesar adalah likuidasi, di mana posisi kamu ditutup secara paksa dan margin kamu habis. Panduan ini menjelaskan cara menghindari likuidasi dengan fokus pada empat area kunci: manajemen modal, strategi perdagangan, pemantauan real-time, dan pola pikir trader. Mekanisme ini didesain untuk semua orang—mulai dari pemula hingga profesional berpengalaman.

1. Sifat likuidasi dalam perdagangan futures

Apa itu likuidasi dalam perdagangan futures?

Likuidasi terjadi ketika saldo margin kamu untuk perdagangan futures tidak lagi mencukupi untuk menutupi kerugian kamu. Untuk mencegah kerugian lebih lanjut, exchange akan secara otomatis menutup posisi kamu—seringkali meninggalkan saldo akunmu menjadi nol. Hal ini biasanya terjadi saat volatilitas pasar tinggi, terutama jika kamu terlalu banyak menggunakan leverage atau tidak mengelola risiko dengan efektif.

Contoh skenario:

Pengguna A:
Modal awal: $10.000
Leverage: 10x
Posisi: Long BTC
Harga entri: $50.000

Proses likuidasi:

1. Harga Bitcoin turun menjadi $45.000 (penurunan sebesar 10%; harga likuidasi yang tepat dapat bervariasi tergantung pada tingkat margin pemeliharaan exchange).

2. Dengan leverage 10x, penurunan 10% akan menghabiskan 100% modal awal (100.000 × 10% = 10.000).

3. Exchange melikuidasi posisi. Pengguna A kehilangan seluruh $10.000.

4. Jika harga terus turun, kekurangan agunan dapat terjadi.

Mengapa likuidasi terjadi?

Likuidasi dipicu oleh fluktuasi harga yang tidak terduga yang menghabiskan margin kamu. Leverage memperbesar baik keuntungan maupun kerugian, sehingga pergerakan negatif yang kecil pun dapat menyebabkan kerugian besar dengan cepat. Penyebab umum meliputi:

Penyebab	Contoh	Permasalahan utama
Penggunaan leverage yang berlebihan	10x long BTC (margin 10%); penurunan harga 10% = likuidasi instan	Leverage tinggi tidak memberikan ruang untuk volatilitas, dan bahkan pergerakan kecil pun dapat menyebabkan likuidasi.
Tidak ada stop-loss	Trader tersebut tidak menetapkan stop-loss karena harga BTC terus turun, yang mengakibatkan kerugian margin penuh dan akhirnya likuidasi.	Tanpa stop-loss, mempertahankan posisi selama tren turun dapat menyebabkan kerugian yang parah dan tidak terkendali.
Meningkatkan posisi dengan keuntungan yang belum terealisasi	Menambah posisi long saat harga BTC naik akan meningkatkan harga likuidasi, sehingga membuat koreksi kecil menjadi berisiko.	Menambah posisi yang menguntungkan akan meningkatkan harga likuidasi dan mengurangi bantalan kamu terhadap penurunan pasar.

2. Empat strategi inti untuk menghindari likuidasi

Strategi 1: Kelola modal dengan bijak

Manajemen modal yang efektif adalah garis pertahanan pertama kamu. Prinsip-prinsip utama meliputi:

1. Kontrol ukuran posisi kamu

￮ Batas risiko per transaksi sebesar 1%–2% dari saldo akun kamu. Misalnya, dengan akun sebesar $10.000, batas kerugian per transaksi antara $100 hingga $200.

2. Pilih leverage dengan hati-hati

￮ Pemula: Tetap gunakan leverage 5x–10x.

￮ Perdagangan berisiko tinggi: Dengan leverage 20x, pergerakan harga sebesar 5% dapat menyebabkan likuidasi posisi kamu. Meskipun trader berpengalaman mungkin menyesuaikan leverage sesuai dengan toleransi risiko mereka, umumnya disarankan untuk tidak melebihi 20×.

3. Kelola margin kamu dengan efektif

￮ Jaga rasio margin pemeliharaan kamu di bawah 80%.

￮ Sisihkan 20% dari saldo akun kamu sebagai dana darurat.

￮ Untuk trading yang dilakukan semalam, tambahkan margin kamu sebesar 10%–15%.

Strategi 2: Bangun sistem trading yang kokoh

1. Tetapkan stop-loss: Tiga metode praktis untuk membatasi kerugian

• Stop-loss tetap (cocok untuk pemula):

￮ Jika BTC biasanya bergerak 1.000 poin per hari, atur stop-loss kamu pada 500–800 poin untuk menghindari terkena stop-loss akibat volatilitas normal.

￮ Tips: Selalu jaga jarak aman antara stop-loss dan harga likuidasi estimasi kamu untuk menghindari likuidasi dan kekurangan jaminan.

• Stop-loss teknikal (berdasarkan level grafik):

￮ Tempatkan stop-loss kamu 1%–2% di bawah level dukungan kunci yang diidentifikasi dari grafik candlestick.

• Stop-loss berdasarkan modal (berdasarkan kerugian per trading):

￮ Batasi kerugian maksimum kamu per trading sebesar 1% dari akunmu. Contoh: Pada akun sebesar $10.000, kerugian maksimum per trading adalah $100. Gunakan ini untuk menghitung stop-loss kamu berdasarkan ukuran posisi.

2. Strategi take-profit: Mengunci keuntungan dan mengurangi kerugian.

• Tetapkan rasio risiko-imbalan yang menguntungkan (targetkan 1:2): Jika stop-loss kamu adalah 500 poin, target take-profit kamu harus setidaknya 1000 poin.

• Take profit di level resistance: Ketika harga mencapai level tertinggi sebelumnya atau zona resistensi utama, pertimbangkan untuk mengambil sebagian profit.

• Skalakan keluar secara bertahap (amankan keuntungan dan sisakan ruang untuk potensi kenaikan lebih lanjut): Tutup 50% posisi terlebih dahulu, lalu atur trailing stop pada sisa posisi—misalnya, tutup otomatis jika harga turun sebesar 2%.

3. Diversifikasi portofolio kamu

• Trading beberapa aset (3–5 koin yang tidak terkait):

￮ Bagi investasi kamu di berbagai aset utama seperti BTC dan ETH, dan sertakan sektor seperti DeFi atau koin meme untuk mengurangi dampak penurunan harga tunggal pada portofolio kamu.

• Gunakan strategi multi-kerangka waktu (menggabungkan perdagangan jangka pendek dan menengah)

￮ Gunakan perdagangan jangka pendek untuk memanfaatkan pergerakan intraday dan perdagangan jangka menengah untuk mengikuti tren yang lebih luas—hindari kehilangan peluang dan trading berlebihan.

• Gabungkan strategi yang berbeda (mengikuti tren + reversal):

￮ Alokasikan sebagian modal untuk mengikuti tren pasar dan simpan sebagian untuk membeli saat harga turun di kondisi oversold. Hal ini membantu menyeimbangkan risiko di berbagai kondisi pasar.

Strategi 3: Pantau pasar secara real time

1. Bangun sistem pemberitahuan harga

￮ Atur peringatan harga

▪ Gunakan alat dalam aplikasi atau platform seperti TradingView untuk mengatur peringatan di level-level penting, seperti dekat level stop-loss ($29.800), ambang batas margin (150%), atau zona dukungan teknikal.

▪ Contoh: Jika stop-loss BTC kamu ditetapkan pada $29.500, buat peringatan harga pada $29.700 untuk memberi kamu waktu untuk menutup perdagangan secara manual.

2. Pantau pergerakan pasar

￮ Peristiwa makro: Pantau perubahan kebijakan bank sentral, risiko geopolitik, dan rilis data penting (misalnya, NFP, CPI), karena hal-hal tersebut dapat memicu fluktuasi pasar yang tajam.

▪ Contoh: Pada tahun 2023, beberapa krisis kripto disebabkan oleh berita regulasi yang terkait dengan SEC. Mengurangi paparan sejak dini dapat mencegah likuidasi.

￮ Perubahan volatilitas: Jika rentang harian BTC melebihi 10%, pertimbangkan untuk mengurangi ukuran posisi kamu atau menghentikan trading sepenuhnya.

￮ Pembaruan platform: Perhatikan pengumuman dari exchange—seperti penyesuaian margin, kedaluwarsa kontrak, atau pemeliharaan sistem—untuk menghindari risiko yang tidak terduga.

3. Gunakan alat manajemen risiko

￮ Kalkulator likuidasi: Masukkan leverage, ukuran posisi, dan harga masuk kamu untuk memperkirakan harga likuidasi kamu. Pastikan stop-loss kamu berada jauh di atas harga likuidasi.

￮ Auto-deleveraging: Bitget secara otomatis mengurangi ukuran posisi kamu ketika rasio margin kamu turun, membantu mengurangi risiko likuidasi.

￮ Pemantauan berbasis API: Pengguna tingkat lanjut dapat menggunakan alat API untuk menerapkan strategi penutupan otomatis dalam menangani kondisi pasar ekstrem.

Strategi 4: Perkuat pola pikir perdagangan kamu

Perdagangan emosional adalah salah satu penyebab paling umum dari likuidasi. Menjaga disiplin sangat penting.

1. Tetap patuhi rencana kamu dengan ketat.

￮ Tetapkan aturan yang jelas untuk setiap perdagangan (entri, stop-loss, take-profit) dan catatlah secara tertulis di kertas atau secara digital. Hindari mengubah rencana kamu secara mendadak.

￮ Contoh rencana: Beli BTCUSDT di $30.000, stop-loss di $29.500, take-profit di $31.000, risiko maksimum 1% ($100).

￮ Periksa setiap perdagangan setelah selesai untuk menjamin kamu telah mengikuti rencana kamu.

2. Terima kerugian

￮ Anggap kerugian kecil sebagai bagian dari permainan. Tetapkan batas kerugian harian (misalnya, 3%) dan hentikan perdagangan begitu batas tersebut tercapai.

￮ Hindari "perdagangan balas dendam" atau meningkatkan ukuran posisi hanya untuk mengembalikan kerugian.

3. Atasi FOMO dan rasa takut

￮ FOMO (Fear of missing out): Jangan mengejar kenaikan harga secara membabi buta. Tunggu hingga pullback atau konfirmasi sebelum masuk.

￮ Fear: Jangan panik dan jual saat pasar anjlok. Tetap patuhi rencana stop-loss kamu dan hindari keputusan yang didasarkan pada emosi.

4. Simulasikan trading

￮ Pemula disarankan untuk menggunakan akun demo untuk menguji strategi dan memahami leverage, stop-loss, serta volatilitas pasar.

￮ Simulasikan level modal yang realistis (misalnya, jika kamu berencana untuk trading dengan $10.000, gunakan jumlah yang sama dalam akun demo kamu) untuk menyelaraskan pola pikir kamu dengan kondisi nyata.

3. Skenario likuidasi khusus dan langkah-langkah penanggulangan

Skenario	Karakteristik	Strategi tanggapan
Turun harga tiba-tiba	- Harga menembus level stop-loss secara instan. - Likuiditas sementara waktu menipis. - Sering dipicu oleh peristiwa makroekonomi besar	1. Gunakan stop-loss pasar daripada stop-loss batas. 2. Hindari trading selama periode volatilitas tinggi (misalnya, 30 menit sebelum dan setelah rilis data penting). 3. Kurangi leverage menjadi di bawah 3x. 4. Tetapkan batas stop-loss (misalnya, target SL di 29.500, batas stop-loss aktual di 29.300)
Penurunan biaya pendanaan	- Periode menahan yang lebih lama meningkatkan biaya. - Margin berkurang secara perlahan. - Sering terjadi dalam tren yang kuat dan sepihak.	1. Beralih ke strategi perdagangan intraday 2. Pilih futures dengan biaya pendanaan yang lebih rendah. 3. Posisi hedging (misalnya, hedging spot vs. hedging futures)
Likuidasi chain	- Beberapa aset yang saling terkait mengalami penurunan nilai secara bersamaan. - Margin lintas aset membagi risiko di antara posisi-posisi. - Risiko akun secara keseluruhan meningkat secara signifikan.	1. Trading aset yang kurang berkorelasi untuk membatasi risiko penularan. 2. Tetapkan batas penarikan maksimum untuk total saldo akunmu (misalnya, ≤10%) 3. Gunakan subakun untuk memisahkan risiko dan mengelola eksposur secara terpisah.

4. FAQ tentang Likuidasi

T1: Apakah saya dapat mengembalikan dana yang tersisa setelah likuidasi?

J: Dalam kebanyakan kasus, tidak. Ketika posisi dilikuidasi, sisa margin yang tersisa akan ditransfer ke Dana Asuransi Bitget. Dana tersebut mengambil alih posisi yang telah dilikuidasi dan menyelesaikan perdagangannya. Jika hasil keluar menghasilkan profit, dana bertambah; jika menghasilkan kerugian, dana tersebut menyerapnya. Dana Asuransi Bitget didesain untuk menanggung risiko pasar yang terkait dengan likuidasi pengguna.

T2: Bagaimana cara menghitung harga likuidasi pada level leverage yang berbeda?

J: Harga likuidasi dipengaruhi oleh beberapa faktor:

• Leverage: Semakin tinggi leverage, semakin dekat harga likuidasi kamu dengan harga entri.

• Rasio margin: Ditetapkan berdasarkan persyaratan pemeliharaan minimum platform.

• Arah posisi: Untuk posisi long, harga likuidasi berada di bawah harga entri. Untuk posisi short, harga likuidasi berada di atas harga entri.

Tips: Gunakan kalkulator bawaan Bitget untuk memperkirakan harga likuidasi kamu sebelumnya.

T3: Mengapa posisi saya dilikuidasi meskipun stop-loss saya tidak terpicu?

J: "harga likuidasi estimasi" yang ditampilkan di exchange hanya untuk referensi. Likuidasi sebenarnya dapat terjadi lebih awal karena alasan-alasan berikut:

1. Likuiditas rendah: Selama periode volatilitas tinggi, buku order yang tipis dapat menyebabkan slippage, yang dapat memicu likuidasi secara prematur.

2. Biaya dan tingkat pendanaan: Biaya pendanaan (misalnya, untuk futures perpetual) dan biaya transaksi secara bertahap mengurangi margin kamu, sehingga meningkatkan risiko likuidasi efektif kamu.

3. Sistem manajemen risiko Bitget: Ketika rasio margin kamu mendekati ambang batas kritis, Bitget dapat melakukan likuidasi sebagian untuk mengurangi eksposur. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kerugian dan mempertahankan sebagian posisi kamu, yang dapat terjadi sebelum mencapai harga likuidasi yang ditampilkan.

T4: Mengapa saya tidak dapat menemukan harga likuidasi saya pada grafik candlestick?

J: Posisi kamu telah diserap secara internal oleh exchange. Dalam kasus umum, transaksi dicatat pada grafik candlestick jika trader lain mengambil alih posisi kamu setelah likuidasi. Namun, selama terjadi kekurangan agunan (ketika tidak ada pihak yang dapat mengambil posisi), Dana Asuransi Bitget menanggungnya dengan harga kebangkrutan, yang dihitung secara internal oleh platform. Karena proses ini terjadi di luar sistem pencocokan order reguler, harga likuidasi tidak muncul di grafik.

T5: Bagaimana cara menyesuaikan pola pikir saya setelah likuidasi?

J: Pertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah berikut:

1. Ambil periode jeda: Hentikan aktivitas perdagangan setidaknya selama satu hari penuh untuk menghindari keputusan yang didorong oleh emosi.

2. Tinjau insiden secara menyeluruh: Catat penyebab likuidasi (Apakah leverage terlalu tinggi? Tidak ada stop-loss? Keputusan yang buruk? ).

3. Latihan dalam mode demo: Uji strategi baru menggunakan akun simulasi.

4. Mulai kembali dengan hati-hati: Saat kembali ke perdagangan live mulailah dengan posisi kecil dan leverage rendah, dan tingkatkan secara bertahap seiring kamu membangun kembali kepercayaan diri.

T6: Pada rasio margin berapa saya harus menambah margin?

J: Di Bitget, rasio margin dihitung sebagai: rasio margin = margin pemeliharaan ÷ saldo margin. Semakin tinggi rasio margin, semakin besar risikonya. Kami merekomendasikan untuk mengelola margin kamu secara bertahap menggunakan level peringatan berikut:

• 80%–90% (peringatan Kuning): Kamu akan menerima email peringatan dari platform. Pertimbangkan untuk mengurangi posisi kamu atau menambah dana.

• 100% (peringatan Merah): Sistem akan memulai likuidasi sebagian untuk mengelola risiko.

• Lebih dari 100% (Level likuidasi): Penurunan leverage otomatis diaktifkan. Jika posisi kamu diturunkan ke tingkat terendah, sisa porsi akan dieksekusi pada harga kebangkrutan melalui Dana Asuransi.

Bitget menerapkan metode deleveraging secara bertahap sebagai langkah manajemen risiko untuk membantu pengguna meminimalkan kerugian dan mempertahankan posisi mereka.

1. Pembatalan order: Dalam mode margin terisolasi, hanya order terbuka yang terkait dengan posisi yang terkena dampak yang dibatalkan. Dalam mode cross margin, semua order terbuka—termasuk yang berasal dari posisi isolated—dibatalkan.

2. Posisi offsetting (netting): Posisi yang berlawanan pada pasangan perdagangan diimbangi (tidak termasuk isolated margin).

• Jika kamu menggunakan cross margin dan memegang posisi berlawanan pada pasangan yang sama, posisi-posisi tersebut akan dikurangkan untuk mengurangi eksposur.

3. Likuidasi sebagian: Posisi dikurangi satu tingkat pada satu waktu (tidak termasuk posisi isolated margin).

• Jika kamu berada di Tingkat 2 atau di atasnya, sistem akan mencoba untuk melikuidasi sebagian posisi kamu sebelum melanjutkan ke likuidasi penuh.

4. Likuidasi penuh: Posisi yang tersisa dieksekusi pada harga kebangkrutan menggunakan Dana Asuransi (tidak termasuk isolated margin).

• Untuk pengguna Tingkat 1 yang tidak memiliki order terbuka, jika tingkat margin pemeliharaan (MMR) mencapai 100%, sistem akan melikuidasi posisi yang tersisa pada harga kebangkrutan, dan menyelesaikan perdagangan dengan Dana Asuransi.

• Harga kebangkrutan adalah harga saat saldo akun pengguna turun menjadi nol dan biasanya tidak ditampilkan pada grafik candlestick.

5. Ringkasan dan rekomendasi

Menghindari likuidasi memerlukan kerangka kerja manajemen risiko yang lengkap. Mulailah dengan manajemen modal dengan menggunakan leverage rendah dan membatasi kerugian per trading. Bangun strategi perdagangan yang jelas dengan aturan entri dan keluar yang terdefinisi, dan terapkan disiplin stop-loss yang ketat. Tetap waspada dengan pemantauan real-time dan peringatan harga. Yang paling penting, jaga pikiran tetap tenang dan rasional.

Untuk pemula: Mulailah dengan perdagangan demo dan gunakan leverage minimal.
Bagi trader menengah: Buatlah jurnal trading dan sempurnakan strategi hedging kamu.
Bagi trader tingkat lanjut: Pertimbangkan untuk mengatur sistem manajemen risiko otomatis.
Ingat, pasar selalu menawarkan peluang baru, tetapi melindungi modal kamu adalah kunci kesuksesan jangka panjang. Sistem perdagangan yang solid dan sadar risiko akan selalu mengungguli keuntungan jangka pendek. Kelangsungan hidup kamu di pasar bergantung padanya.

Disclaimer: Isi konten ini tidak dimaksudkan sebagai saran investasi. Perdagangan futures mata uang kripto mengandung risiko yang signifikan dan dapat mengakibatkan kerugian seluruh modal kamu. Selalu pahami risiko dan trading dengan bijak sesuai dengan kondisi keuangan kamu.